Friday, 15 March 2013

Utang, Judi, dan Narkoba, di Kronologi Mutilasi Ancol ( "YAKUZA" Indonesia )

 Utang, Judi, dan Narkoba, di Kronologi Mutilasi Ancol Kompas.com/Robertus Belarminus Tersangka pelaku mutilasi berinisial Al (32) terancam jerat pasal 340 KUHP dengan hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara.

JAKARTA, KOMPAS.com — Alanshia (32) mengaku membunuh dan kemudian memotong-motong tubuh Tonny Arifin Djomin (45) karena sakit hati. Penyewa Ruko Aston Marina Nomor 26 D Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, ini mengatakan, Tonny kerap berkata kasar setiap kali menagih utang. Berikut adalah kronologi pengungkapan dan kejadian berdasarkan pengakuan sementara tersangka.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno mengatakan, pengungkapan kasus berawal dari diterimanya laporan Melina Suparmi di Polsek Penjaringan, Rabu (13/3/2013) pagi. Istri Tonny ini melaporkan suaminya tak kunjung pulang sejak meninggalkan rumah pada Senin (11/3/2013) sekitar pukul 09.00 WIB. "Istri korban mengetahui sang suami akan menagih utang," kata Putut di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/3/2013) petang.
Tonny mendatangi ruko milik Alanshia, Senin (11/3/2013) sekitar pukul 20.00 WIB. Meski datang untuk menagih utang, Tonny sempat mengonsumsi sabu-sabu bersama Alanshia, sambil berbincang di lantai tiga ruko tersebut. Namun, setengah jam kemudian, terjadi cekcok mulut di antara keduanya. "Tersangka mengaku sakit hati karena ada kata-kata korban yang menyinggung," tutur Putut. Dalam keterangan awalnya, Alanshia mengaku punya utang Rp 200 juta pada Tonny gara-gara kalah judi bola.
Dari cekcok berujung ke jeratan tali
Ternyata cekcok terus berlanjut. Tonny menyerang Alanshia menggunakan cutter, sementara Alanshia balas memukul dengan segala benda di sekitarnya. Tonny tewas setelah dijerat menggunakan tali. Sekitar pukul 21.00 WIB, sesudah Tonny tewas, dua teman Alanshia berinisial S dan A datang ke ruko. Kedatangan keduanya terekam kamera CCTV. Mereka ada di dalam ruko selama sekitar 30 menit.
Menurut pengakuan Alanshia, saat dua temannya datang, tubuh tak bernyawa Tonny dia sembunyikan di belakang gorden. Pemotongan tubuh Tonny baru dilakukan pada tengah malam. Pemotongan dilakukan di kamar mandi lantai tiga, menggunakan gergaji besi, gergaji kayu, dan cutter.
Putut mengatakan, Alanshia juga diduga berusaha membakar potongan kepala Tonny menggunakan las listrik. Tujuannya, menghilangkan identitas korban. Namun, langkah itu gagal. "Kemudian potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam koper, dua kardus, dan lima kantong plastik," kata Putut.
Satu koper dan dua kardus berisi potongan mayat disembunyikan di antara tumpukan karton di gudang lantai satu ruko, sedangkan lima kantong plastik disembunyikan di plafon gudang tersebut.
Sesudah itu, Alanshia menghubungi sopirnya untuk melihat situasi di luar ruko, lalu dia langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Surabaya, Jawa Timur.
Penemuan mayat
Mobil Tonny adalah petunjuk pertama. Dua teman Tonny, Ciahui dan Donna, Selasa (15/3/2013) sekitar pukul 15.00 WIB, melihat mobil Tonny parkir di sekitar Apartemen Aston Marina, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Keduanya meminta petugas keamanan untuk memeriksa ke ruko Alanshia. "Karena korban sempat memberi tahu (ke istrinya) akan bertemu seseorang bernama A," tutur Putut. Namun, mereka melihat ruko tampak kosong.
Rabu (13/3/2013), sekitar pukul 19.30 WIB, istri dan teman Tonny kembali mendatangi ruko Alanshia dengan ditemani petugas keamanan setempat. Saat itulah, mereka melihat ada jejak darah. Petugas dari Polsek Penjaringan yang dihubungi istri korban mendatangi lokasi bersama petugas dari Polsek Pademangan.
Maka, ditemukanlah potongan tubuh di dalam tas, kardus, dan kantong plastik begitu polisi dan petugas keamanan memasuki ruko. Selain menemukan potongan tubuh yang tersebar di dalam gudang dan plafon ruangan itu, polisi juga mendapatkan jejak ceceran darah dari tangga lantai satu hingga lantai tiga, berujung di ruang kerja Alanshia.
Putut mengatakan, berdasarkan hasil otopsi singkat pada tubuh korban, dipastikan korban merupakan suami dari wanita yang melaporkan suaminya hilang sejak pergi menagih utang ke tempat Alanshia. "Terdapat tato gambar kecil tidak jelas pada bagian jempol dan telunjuk tangan kiri, dan tato kuda laut di betis kanan, serta gigi depan palsu yang diakui oleh keluarga sebagai ciri dari Tonny," ucap Putut.
Tertangkap karena ribut
Alanshia tertangkap di Surabaya, Kamis (14/3/2013). Bukan melulu karena ada penyidikan dan pelacakan. Karena Alanshia, yang berkewarganegaraan asing, tak bisa berbahasa Inggris, apalagi bahasa Indonesia, dia sempat terlibat keributan dengan warga. Polisi dari Polsek Dukuh Haji yang melintas langsung mengamankan Alanshia.
Sudah menjadi prosedur polisi untuk langsung memeriksa warga negara asing, apalagi yang tak beridentitas. Saat itu, Alanshia memang sama sekali tak mengantongi identitas, yang semuanya dia tinggalkan di ruko. Dari pemeriksaan inilah diketahui bahwa Alanshia sedang dicari terkait kasus pembunuhan dan mutilasi di Ancol, Jakarta Utara. Setelah ada koordinasi dengan polisi di Jakarta, Alanshia tiba kembali di Jakarta, Jumat (15/3/2013) pagi.
Sementara itu, penyidikan di lokasi pembunuhan mendapatkan beragam alat bukti. Tak hanya alat-alat yang diduga dipakai sebagai senjata dan peralatan membunuh maupun memotong korban, ditemukan pula dua cincin dan beragam jenis narkoba di sebuah brankas.
Polisi menyebutkan, narkoba yang ditemukan di brankas itu adalah 656 gram key (narkoba turunan kokain, red), 140 pil yang belum diketahui jenisnya, 32,35 gram sabu-sabu, dan 60 gram serbuk putih yang belum diketahui jenisnya. Bersama obat-obatan terlarang itu juga ditemukan plastik, timbangan, dan gelas ukur.
Alanshia mengaku kepada polisi, ia menjual narkoba atas suruhan Tonny untuk melunasi utang Rp 200 juta dari kekalahannya di judi bola itu. Namun, menurut Alanshia, Tonny masih akan menyita BMW X5-nya, yang harganya jauh di atas nilai utang.
Polisi masih terus mendalami keterangan tersangka, sekaligus mengumpulkan beragam bukti dan saksi. Untuk kasus pembunuhan Tonny, Alanshia terancam terjerat pasal pembunuhan berencana, yang ancamannya sampai hukuman mati. Sementara untuk temuan narkoba, judi bola, dan keberadaannya sendiri di Indonesia, polisi masih harus berupaya menyibak cerita yang sesungguhnya.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Mutilasi di Ancol
Editor :
Palupi Annisa Auliani
readmore...

Pelaku Mutilasi Lama di China, Lahir di Jatim

 Pelaku Mutilasi Lama di China, Lahir di Jatim IMANUEL MORE GHALE Alanshia alias Aliong (31), tersangka pelaku mutilasi di Ancol, saat berada di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (14/3/2013)

JAKARTA, KOMPAS.com - Alanshia (32), pelaku mutilasi Tony Arifin Djomin (45) sempat diduga sebagai warga negara asing karena tak bisa berbahasa Indonesia, juga Inggris. Ternyata, dia lahir di Jawa Timur, namun sejak usia 2 tahun dia tinggal di China.
"Yang bersangkutan mengaku lahir di Jawa Timur. Namun, tidak tahu orangtua kandungnya. Umur 2 tahun dia (Alanshia) dibawa ke China oleh orangtua angkat," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno, beberapa waktu lalu.
Kepala polisi, Alanshia mengaku tinggal selama puluhan tahun di negeri Tirai Bambu tersebut. Kemudian dia kembali ke Indonesia dan menjadi WNI sejak tahun 2009. Dari identitasnya, Alanshia tercatat sebagai warga Pisangan Baru, Jakarta Timur.
Meski begitu, polisi tetap akan mendalami keterangan Alanshia tersebut. Begitu juga terkait pembunuhan Tony di ruko Mediterania Residences, juga penemuan beberapa jenis narkoba dan alat hisap sabu. Yang baru terungkap adalah tersangka merupakan pengguna narkoba.
"Ini masih dalam penyelidikan. Dari narkoba, motif, warga negaranya, tetapi yang jelas masih kita dalami," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal.
 
Editor :
Ana Shofiana Syatiri
readmore...

Jepang Tak Hanya Sushi, Ada Robata...

 

KOMPAS.com — Berbicara tentang masakan Jepang, mungkin orang lebih mengenal sushi, masakan yang berasal dari nasi yang digulung dengan ikan segar. Namun, masih banyak masakan Jepang yang tak diketahui oleh banyak orang, misalnya Robata.
Robata atau Robatayaki merupakan cara memanggang dengan pasir dan arang. Di Jepang, cara memanggang seperti ini berasal dari wilayah bagian utara Pulau Hokkaido sedangkan yang dipanggang ialah hasil laut yang berasal dari perairan di sekitar pulau.
Ternyata, tak perlu jauh-jauh ke Jepang. Di Jakarta pun ada rumah makan yang menyediakan masakan ala Robata, yaitu Takumi Robata & Sushi, yang berlokasi di Senayan National Golf Club.
Masakan yang disajikan ala Robata di restoran ini sebagian besar adalah hasil laut. Ada pula yang merupakan hasil laut dari perairan Jepang, seperti ikan Kinki, yang juga menjadi salah satu unggulan ikan laut di restoran ini.
Ikan Kinki hanya hidup di perairan dingin di Hokkaido, warna kulitnya kemerahan segar dan matanya besar. Bentuk ikan tidak terlalu besar, tetapi harga yang ditawarkan untuk satu ekor ikan sangatlah tinggi, hingga mencapai lebih dari satu juta rupiah. Selain karena ikan ini hanya bisa ditemukan di perairan Jepang, tekstur daging ikan pun sangat lembut, berbeda dengan ikan biasanya.
Cara mengolah ikan dengan Robata sangat mudah. Layaknya saat memanggang ikan di pantai, kira-kira seperti itulah tekniknya. Ikan ditusuk dengan bambu dan ditancapkan pada wadah yang berisi gundukan pasir. Sebelumnya, pada gundukan pasir tersebut telah dibakar arang.
Pasir yang digunakan, menurut Marketing Manager & Public Relation PT Graha Andrawina Lestari, Sonya Estillia, ialah pasir putih pantai yang dijamin bersih, sedangkan arang terbuat dari bakau mangrove sehingga waktu dibakar menghasilkan aroma berbeda khas mangrove.
Bumbu yang ditambah dalam ikan pun tidak banyak, ikan hanya ditaburi garam dan disemprotkan cairan sake. Karena, kata Sonya, ikan khas Jepang itu telah memiliki rasa khasnya sendiri, lebih manis, gurih, meski mengandung banyak air.
Kebudayaan Jepang
Sebagai restoran khas Jepang, Takumi Robata & Sushi membawa pengunjung yang datang seolah-olah berada dalam restoran Jepang sesungguhnya. Begitu masuk, pengunjung akan disambut salam khas Jepang oleh para pelayan.
Akan ada satu pelayan yang memandu menyerukan "Hai! Okyaku sama goanaisimasu!" yang dalam bahasa Indonesia, kira-kira berarti memberitahukan jika ada tamu yang datang. Lalu semua pelayan yang ada di dalam restoran akan menjawab secara serempak dengan "Hai! Irassamase washoi!"
Hal ini pun akan berlangsung lagi saat ada pengunjung akan pulang. Tamu diberi salam "Hai! Okyaku sama akkari desu!" dan disambut dengan "Hai! Arigatou gozaimasta!"
Kesan khas Jepang lain terlihat dari interior dalam restoran. Dinding dan lantai restoran bagian dalam, terbuat dari kayu, menyiratkan kesederhanaan nan elegan.
Konsep open kitchen yang dibuat, membuat pengunjung bisa menyaksikan sendiri proses pembuatan masakan, mulai dari pengolahan, bahan-bahan yang dibuat, penyajian, hingga kebersihan makanan.

Editor :
I Made Asdhiana
readmore...

Perbandingan Galaxy S4 dengan iPhone 5, BlackBerry Z10, Lumia 920

 
JAKARTA, KOMPAS.com — Samsung telah merilis ponsel pintar andalan terbaru, Galaxy S4, pada 14 Maret 2013. Tentu saja, perusahaan Korea Selatan itu berharap Galaxy S4 bisa melanjutkan sukses Galaxy S III.

Untuk meraih sukses di pasar global, Galaxy S4 harus bersaing dengan ponsel Android lain sekelasnya, seperti Sony Xperia Z, HTC One, dan LG Nexus 4 (klik tautan ini untuk perbandingan spesifikasi Galaxy S4, Xperia Z, HTC One, dan Nexus 4).

Galaxy S4 juga akan bersaing dengan ponsel dari platform lain. Beberapa produk yang siap menghadang adalah Apple iPhone 5, Nokia Lumia 920 yang berbasis Windows Phone 8, serta BlackBerry Z10 yang mengejutkan pasar dengan sistem operasi terbaru, BlackBerry 10.

KompasTekno telah membuat tabel perbandingan yang memberi sedikit gambaran tentang perbedaan Galaxy S4 dengan ponsel kelas atas dari platform lain. Simak tabel berikut ini:

Galaxy S4 vs iPhone 5 vs BlackBerry Z10 vs Lumia 920
readmore...

Pembeli "Misterius" Beli 1 Juta BlackBerry Z10

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Model menunjukkan smartphone BlackBerry Z10 yang diluncurkan di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (4/3/2013).
KOMPAS.com — BlackBerry baru saja mengumumkan berita membanggakan. Perangkat komersial berbasis BlackBerry 10 pertamanya, Z10, dipesan sebanyak 1 juta unit dalam satu kali pemesanan (single order) oleh mitranya.

BlackBerry mengklaim, ini merupakan pemesanan tunggal terbesar dalam sejarah perusahaan asal Kanada itu.

Sayangnya, BlackBerry tidak mau membeberkan nama mitra yang melakukan pemesanan ini. BlackBerry hanya menyebut pihak itu sebagai "partner lama".

"Sebuah pesanan sebanyak 1 juta unit mampu meningkatkan kepercayaan pada BlackBerry 10," kata Rick Costanzo, EVP Global Sales BlackBerry, seperti dikutip dari CrackBerry, Jumat (15/3/2013).

Besarnya pemesanan dari mitra "misterius" tersebut menimbulkan reaksi positif bagi BlackBerry. Beberapa saat setelah pengumuman, harga saham perusahaan yang dipimpin oleh Thorsten Heins itu langsung meroket hingga 8,2 persen menjadi 15,65 dollar AS di bursa Nasdaq pada perdagangan saham Rabu (13/3/2013) waktu New York.

BlackBerry resmi meluncurkan perangkat BlackBerry Z10 secara global pada akhir Januari 2013.

Produk tersebut sudah diluncurkan di Indonesia dan mulai dijual di toko-toko per tanggal 15 Maret 2013. Di Indonesia, BlackBerry Z10 dibanderol Rp 6.999.000.

readmore...