Thursday, 28 March 2013

"Hacker" Murka, Internet Dunia Melambat

Phil Carrick
KOMPAS.com — Kecepatan internet di dunia, khususnya di belahan benua Eropa, dikabarkan melambat. Hal ini tidak disebabkan oleh rusaknya infrastruktur atau ada kabel bawah laut yang terkena jangkar kapal, seperti yang menimpa jaringan internet salah satu operator Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Melambatnya internet di Eropa tersebut disebabkan oleh sebuah serangan distributed denial of service (DDoS) yang diklaim sebagai yang terbesar dalam sejarah.

Biasanya, untuk melancarkan serangan DDoS, si penyerang memanfaatkan server atau botnet untuk mengirimkan traffic palsu kepada target dengan harapan dapat membuat server target menjadi offline atau mati.

Namun, serangan kali ini disinyalir sedikit berbeda. Peretas diduga memanfaatkan masalah di Domain Name System (DNS) untuk memborbardir server korban dengan traffic internet dari seluruh dunia. Skala serangan ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah karena mampu mencapai 300 GB per detiknya.

Serangan DDoS ini diarahkan ke sebuah perusahaan keamanan jaringan bernama Spamhaus. Perusahaan yang bermarkas di kota Geneva (Swiss) dan London (Inggris) tersebut selama ini bekerja membuat daftar hitam (blacklist) situs-situs web yang dianggap berbahaya.

Daftar hitam tersebut nantinya akan dijual ke berbagai perusahaan penyedia layanan internet (ISP) yang biasanya menggunakan daftar ini sebagai acuan untuk memblokir situs-situs web yang dianggap berbahaya.

Seperti dikutip dari Mashable, Kamis (28/3/2013), daftar hitam itu diperkirakan "bertanggung jawab" terhadap pemblokiran 80 persen spam e-mail di seluruh dunia.

Spamhaus sendiri dikabarkan menjadi korban serangan DDoS setelah menambahkan Cyberbunker, sebuah penyelengara internet asal Belanda, dalam daftar hitamnya.

Cyberbunker adalah sebuah layanan penyimpanan data yang mengizinkan penggunanya untuk menyimpan semua data, kecuali pornografi anak dan hal-hal yang berkaitan dengan teroris.

Sepertinya, pihak-pihak di balik Cyberbunker atau bersimpati dengannya murka atas tindakan pemblokiran tersebut, kemudian mereka pun melakukan serangan balasan dendam.

Meski Cyberbunker sebenarnya tidak dituduh bertanggung jawab atas serangan ini, seorang yang mengaku sebagai juru bicara Cyberbunker, Sven Olaf Kamphuis, memberikan sebuah pernyataan yang membuat perusahaan tersebut menjadi tertuduh.

Kepada BBC, Kamphuis menyatakan, Spamhaus tidak seharusnya dapat menentukan "apa yang boleh dan tidak di internet".

Steve Linford, kepala eksekutif Spamhaus, kepada BBC, mengatakan, skala serangan ini belum pernah terjadi sebelumnya."Kita dalam serangan cyber selama lebih dari seminggu,'' katanya.

"Tetapi, mereka tidak bisa meruntuhkan kami. Teknisi kami melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk menangkal serangan.''

Linford mengatakan pasukan polisi internet dari lima negara kini tengah menyelidiki serangan cyber ini.
Editor: Reza Wahyudi
readmore...

Ikan Amfibi Langka Ditemukan di Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ragam fauna samudra Indonesia bertambah dengan ditemukannya dua generasi dari ikan rockskipper di pesisir selatan Yogyakarta. Keduanya, Andamia dan Alticus, ditemukan tahun 2012 oleh peneliti muda, Gatot Nugroho Susanto.

Rockskipper, atau biasa disebut cathal oleh warga lokal, terdiri dari tiga generasi yaitu, Alticus, Andamia, dan Entomacrodus. Namun, karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomi, ikan amfibi ini belum banyak diteliti.

Jenis dari Andamia yang ditemukan di pesisir Yogyakarta adalah Andamia heteroptera yang terakhir kali ditemukan pada tahun 1857 di Ambon. Adapun dari Alticus, yang ditemukan bersamaan, kemungkinan adalah jenis baru.

Gatot mengatakan bahwa Andamia heteroptera yang terdapat di pesisir selatan Gunung Kidul memang sudah ada sejak dulu. Spesies langka ini memilih tinggal di struktur batuan gunung api karena memiliki permukaan yang halus sehingga memudahkan pergerakannya.

"Pergerakan mereka menggunakan sirip pelvik, sirip pektoral, dan sucker disk (pelebaran bibir bawah) menyebabkan ikan ini harus menempel ke substratnya. Hal ini menyebabkan rockskipper memerlukan substrat yang halus untuk mempermudah pergerakannya," ujar Gatot dalam surelnya, Rabu (26/3/2013).

Bagi mata yang tidak awas, rockskipper mirip anak ular yang menempel di batu. Habitat bebatuan memang penting karena rockskipper hidup di batuan dan tidak pernah berada di air.

Ikan ini hanya memanfaatkan cipratan air laut untuk membasahi badannya dan akan menjauhi air dengan cara memanjat batuan ke arah yang lebih tinggi. "Ikan ini lebih banyak menggunakan kulit dibandingkan insang untuk bernapas," tambah Gatot, lulusan Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.

Andamia heteroptera pertama kali ditemukan oleh Bleeker tahun 1857 di perairan Ambon. Namun demikian, masih jarangnya penelitian jenis ini menyebabkan informasi sebaran di daerah lain belum pernah dilakukan. Ini berdampak pada kurangnya penelitian mengenai rockskipper.

Penelitian terakhir mengenai Andamia heteroptera hanya dilakukan oleh Rao dan Hora tahun 1938 di Kepulauan Andaman dan hingga sekarang belum ada penelitian kembali, baik di Kepulauan Andaman maupun Indonesia.

"Perlu adanya tindakan langsung untuk mendata dan mengetahui informasi biologi jenis ikan ini. Penelitian saya diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi kekayaan hayati di Indonesia," papar Gatot.
 
Sumber :
National Geographic Indonesia
Editor :
yunan
readmore...

Inilah Ganti Rugi Internet Mati dari Smartfren

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah layanan internetnya mengalami gangguan beberapa waktu lalu, Smartfren memberi kompensasi kepada pelanggan berupa tambahan kuota 50 persen untuk semua jenis pembelian atau perpanjangan layanan internet.

Sepanjang bulan April 2013, Smartfren menggelar program apresiasi kepada pelanggan. Deputy CEO Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan, pihaknya telah mengumumkan program itu secara resmi melalui situs web Smartfren.

"Kita kasih tambahan kuota 50 persen untuk pengisian pulsa internet di sepanjang April. Silakan bersenang-senang," katanya saat dihubungi KompasTekno, Kamis (28/3/2013).

Tambahan kuota 50 persen itu diberikan dari paket layanan utama yang dibeli atau diperpanjang pelanggan selama 1 April sampai 30 April 2013.

Sebagai contohnya, jika pelanggan memperpanjang layanan internet dengan kapasitas 2GB, maka dapat tambahan kuota setengahnya, jadi total kuota yang didapat adalah 3GB.

Djoko menjelaskan, tambahan kuota ini berlaku untuk pembelian atau perpanjangan layanan Unlimited Plan, Volume Based, dan EVO plan. Khusus EVO plan, tambahan kuota diberikan dengan masa aktif sesuai paket yang dipilih.

Seperti diberitakan sebelumnya, layanan internet dari operator CDMA Smartfren mengalami gangguan mulai Jumat, (15/3/2013). Penyebabnya adalah putusnya kabel bawah laut yang terletak di antara Pulau Bangka dan Batam. Kabel optik ini putus akibat terkena jangkar kapal.

Layanan internet Smartfren berangsur membaik pada Rabu dini hari (27/3/2013). Smartfren mengklaim layanan internet sudah normal sepenuhnya pada Rabu pagi.

Editor: Reza Wahyudi
readmore...